Jumat, 04 Juni 2010

Dejavu, Medan 16 Tahun lalu.

Rasanya seperti sebuah mimpi saja, kembali datang ke kota Medan, kembali ke kantor di Jl. Sisingamangaraja KM.7 HArjosari Medan. Tanggal 2 Juni 2010, saya datang ke Medan dengan misi untuk membantu memperbaiki organisasi, bersama-sama dengan seluruh jajaran Wilayah Sumatra. Keberangkatan yang kedua kalinya dinas di Medan ini, mengingatkan saya saat 16 tahun yang lalu, tepat tanggal 2 Juni 1994, saya juga berangkat ke Medan, sebagai seorang karyawan baru, yang menjalankan penempatan tugas pertama. Dejavu !!!! Sungguh saya alami dengan sebenar-benarnya.
Wilayah Sumatera yang begitu luas, engan home base di Medan, ternyata pengurusnya mempunyai mobilitas yang sangat tinggi. Untuk bertemu antar Pimpinan saja bisa dihitung harinya. Apakah ini sinyalemen baik atau kurang baik ?? kita bahas setelah ada pendalaman materi.

3 Kenangan Bagimu

Alhamdulillah, tunai sudah tugas saya di Departemen Keuangan Nindya Karya. Tepat 23 bulan saya berada di sana. Dan ini merupakan rekor tercepat seorang Manager Akuntansi meninggalkan ruangannya. Padahal dari sejarah di bagian akuntansi, tercatat rata-rata lebih dari 7 tahun seseorang duduk di situ. Sering saya berkelakar pada teman-teman, bahwa tempat saya itu sangat "basah". Makanya senior saya banyak yang lama duduk di sana. Padahal sejatinya memang di tempat saya benar-benar basah, dalam arti yang sebenarnya. Jika hujan turun menguyur, maka air rembesan yang entah dari mana sumbernya tiba-tiba menggenangi lantai di belakang meja saya. Tak heran bila saya selalu menggantung kabel roll dengan tali rafia ke bawah meja, yang semestinya kabel itu ada di lantai. Ini semata demi keamanan saja. Khawatir terjadi korsleteng.
Selama 23 bulan di bagian akuntansi, belum banyak yang bisa saya lakukan. Saya baru berkonsentrasi untuk merapikan laporan keuangan NK secara nasional dengan merefresh beberapa pedoman akuntansi dan pemanfaatan teknologi informatika di bidang akuntansi. Namun karena penugasan lain telah menunggu , maka saya belum sempat menuntaskan menjadi sebuah pedoman yang definitif. Dalam kurun waktu tersebut saya baru bisa menyelesaikan draft 3 buku pedoman yakni :
1. Buku Sistem Akuntansi dan Manual Program Akuntansi.
2. Buku Pedoman Akuntansi dan KEuangan untuk KSO
3. Buku PEdoman Sistem Manajemen Akuntansi (SIMAK)
Sebenarnya saya sangat berangan-angan suatu saat bisa menyusun Buku Pedoman Penyusunan RKAP di Wilayah, sehingga.......teknis pembuatan RKAP Tahunan yang selama ini terkenal sebagai waktunya untuk beerlembur ria sampai berhari-hari di berbagai wilayah, dapat terdokumentasi, sebagai cara mudah dan tanpa harus lembur berhari-hari, apabila kita sudah menyiapkannya minimal satu bulan sebelum dead line.
Semoga ketiga buku diatas bisa secepatnya disosialisasikan dan dimanfaatkan untuk mempercepat keseragaman dalam pelaporan keuangan. Amien.