Prediksi banjir sebenarnya sudah ada dalam hatiku saat perjalanan mengantar Ilham kembali ke asrama tanggal 12 Januari 2014 sore. Jam 17.00 mulai menysuri Jagorawi menuju Lido dengan curahan air hujan yang berlimpah sepanjang jalan. Hingga waktu shalat maghrib di Pom bensin , Cimande, Lalin masih nampak lancar saja. Namun saat akan melanjutkan perjalanan selepas shalat, jalan keluar dari SPBU sudah padat. Bahkan saat makan malam di RM Pak Atok, sekitar jam 7 malam, perjalanan sudah tidak lancar menuju Lido.
Hujan deras yang mengguyur malam itu, hingga menimbulkan genangan di jalan yang mulai berlubang, mengakibatkan kendaraan melambatkan geraknya. Terlebih lagi di sekitar Cimande ada Perbaikan Jembatan dan di Pasar Caringin, ada jembatan yang longsor, sehingga memakai Jembatan Balley milik TNI. Otomatis makin menambah panjang antrian kendaraan. Wal hasil, sampailah kami di Asrama Al-Kahfi Lido sekitar Jam. 22.30 WIB. Waktu tempuh yang cukup lama, mengingat jaraknya sebenarnya tidak begitu jauh. Sempat terpikir malam itu akan menginap di asrama saja, dan balik lagi ke Bekasi sebelum subuh. Namun karena perhitungan besoknya senin, biasanya macet parah, akhirnya kuputuskan untuk tiduran sebentar di mobil dan 30 menit kemudian melanjutkan perjalanan untuk balik ke rumah.Setelah merasa kaki agak ringan lagi, saya pun bergerak untuk pulang ke Bekasi. Dan ternyata, baru keluar dari SPN Lido menuju jalan raya. Truck-truck besar sudah berbaris mengular, menunggu antrian menuju ke arah Ciawi. Jalan Raya Sukabumi - Ciawi Sudah padar dua lajur menuju Ciawi. Tinggal tersisa satu lajur yang semestinya untuk kendaraan dari Ciawi menuju Sukabumi. Karena keterpaksaan melihat kondisi ini, maka sayapun nekad memakai arah berlawanan tersebut untuk menerobos menuju Ciawi. Dengan berat hati dan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pengguna jalan yang lain.


