Para Caleg yang namanya tercantum dalam kertas Surat Suara Pas Pemilu Legislatif (Pileg) kemarin, banyak yang menyatakan, bila terpilih nanti akan memperjuangkan aspirasi asal-usul mereka. Yang dari artis, kepengen meningkatkan dan memajukan dunia keartisan lewat Mimbar Legislatif. Yang dari kalangan petani , kepengen meningkatkan dunia pertanian lewat DPR. Yang dari pedagang , kepengen meningkatkan dunia perdagangan , melalui meja senayan. Teman-teman olahragawan pun tak mau ketinggalan, ingin memperbaiki taraf kesejahteraan para olahragawan . Sedangkan yang berangkat dari dunia pendidikan, sangat jelas sekali hendak menggratiskan pendidikan di negeri ini. Serta dari pemuka agama, sangat bersemangat dalam memperbaiki akhlaq warganya. Dan seterusnya.......Mereka semua itu yang kepengen berjuang, memperbaiki, meningkatkan, dan bersemangat untuk menuju kursi senayan maupun di daerah telah mengerahkan semua daya dan upaya ( baca : Jiwa dan harta). Tak sedikit yang harus melego mobil mewahnya, menukar perhiasan simpanan, memecah deposito, menggeser tanahnya, dan menjaminkan sertifikat rumah demi mendapat kucuran kredit dari bank, atau bahkan ke rentenir. Maka tidak usah heran bila sampai puluhan juta, ratusan juta, bahkan yang miliaran rupiah telah mereka luncurkan, demi menggapai hasrat menjadi Anggota Dewan Legislatif yang terhormat. Dan mereka pun mulai menggelar demonstrasi menjadi orang yang baik dengan menyumbang karpet di tempat pengajian. Meletakkan TV di pangkalan ojek, membuat lapak untuk para pedagang kaki lima. Jalan yang rusak pun diperbaiki , korban banjir pun nampak di gelontori dengan bantuan . Disamping tentunya ( dan ini wajib) memasang gambar fotonya yang se gagah dan secantik mungkin untuk dilihat, ditiap perempatan dan pohon-2 disepanjang jalan. Lengkap dengan nama, gelar, bahkan nenek moyangnya juga ada yang ditulis. Biar orang makin paham, bahwa di Fulan adalah anaknya si Polan,Maka jangan heran bila melihat , pohon di jalanan banyak sekali penunggunya ( ya...para caleg itu !!!).
Namun begitu hasil sementara perolehan suara sudah nampak, banyak sekali antitesa dengan keinginan mereka waktu mencalonkan diri. Di TV banyak tragedi yang bisa kita saksikan dari tindakan para caleg. Ada yang bunuh diri karena suara perolehannya sedikit, ada yang meminta kembali karpet yang sudah diserahkan ke tempat pengajian. TV di pangkalan ojeg pun diambil lagi oleh sang penyumbang. Yang lebih aneh lagi jalan yang udah diperbaiki pun, mau diminta lagi semennya !!!!. Kalo yang masuk RS. Jiwa karena depresi sih udah banyak, apalagi yg datang ke pesantren untuk menenangkan diri. Sungguh ironi....kalo sudah begini apakah tulus keinginan mereka untuk memperbaiki negeri ini ? Atau hanya tumpukan rupiah dan fasilitas saja yang ada di benak mereka ?
Namun begitu hasil sementara perolehan suara sudah nampak, banyak sekali antitesa dengan keinginan mereka waktu mencalonkan diri. Di TV banyak tragedi yang bisa kita saksikan dari tindakan para caleg. Ada yang bunuh diri karena suara perolehannya sedikit, ada yang meminta kembali karpet yang sudah diserahkan ke tempat pengajian. TV di pangkalan ojeg pun diambil lagi oleh sang penyumbang. Yang lebih aneh lagi jalan yang udah diperbaiki pun, mau diminta lagi semennya !!!!. Kalo yang masuk RS. Jiwa karena depresi sih udah banyak, apalagi yg datang ke pesantren untuk menenangkan diri. Sungguh ironi....kalo sudah begini apakah tulus keinginan mereka untuk memperbaiki negeri ini ? Atau hanya tumpukan rupiah dan fasilitas saja yang ada di benak mereka ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar