Sejak menerima kepastian SK pindah ke Medan, saya memang berusaha untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Termasuk kesiapan mental, meski dulu pernah bertugas di sana selama 8 tahunan. Namun saat ini tentulah keadaannya sudah berubaha, terlebih beban yang dipikul juga makin tidak ringan.
Anak-anak dan ibunya sudah saya beri pemahaman, bahwa ayahnya harus di relakan untuk jadi "BULOK" alias bujang lokal...he...he..he...he..... Biarlah nanti sebulan sekali pergi pulang ke Medan. Toh juga dulu semasa bertugas di Jambi juga pernah menjalani hal ini selama satu tahun penuh. Jadi seperti me-reset kejadian masa lalu saja.
Dalam perjalanan waktu antara Pebruari dan seterusnya, ternyata masih ada beberapa tugas yang harus di selesaikan. Diantaranya mengawal KAP HDT dalam menuntaskan laporan tahunan 2009, yang itu berarti harus menunggu sampai akhir Maret. Seiring dengan perjalanan waktu yang terus bergerak, ternyata (seperti tahun-tahun sebelumnya), Laporan Audit KAP baru bisa diterima akhir April 2009.
Saat waktunya tiba, untuk segera berangkat ke Medan, tiket sudah di pesan, Hotel di Medan juga sudah di booking, bahkan perpisahan dengan sejawat di Nindya Karya Cawang, khususnya teman-teman di Keuangan pun sudah digelar, meski dengan sekotak nasi, makan siang. Ternyata jadwal keberangkatan pun masih di pending, karena harus menyiapkan data untuk persiapan RUPS laporan keuangan tahunan tahun 2009. Di undur hingga di atas tanggal 19 Mei 2009.
Saya jadi nggak enak hati dengan Pak Djunaedi, yang akan saya ganti nanti. Beliau sudah booking hotel lagi, dan yang pasti , suasana hatinya memang sudah tidak di Medan lagi, tapi sudah beralih ke Jakarta, posisinya nanti pasca saya menggantikannya. Maaf ya pak Djun.....
Yach....semuanya memang sudah diatur oleh Allah. Semoga saja semuanya berjalan dengan ;ancar. Amien.
Anak-anak dan ibunya sudah saya beri pemahaman, bahwa ayahnya harus di relakan untuk jadi "BULOK" alias bujang lokal...he...he..he...he..... Biarlah nanti sebulan sekali pergi pulang ke Medan. Toh juga dulu semasa bertugas di Jambi juga pernah menjalani hal ini selama satu tahun penuh. Jadi seperti me-reset kejadian masa lalu saja.
Dalam perjalanan waktu antara Pebruari dan seterusnya, ternyata masih ada beberapa tugas yang harus di selesaikan. Diantaranya mengawal KAP HDT dalam menuntaskan laporan tahunan 2009, yang itu berarti harus menunggu sampai akhir Maret. Seiring dengan perjalanan waktu yang terus bergerak, ternyata (seperti tahun-tahun sebelumnya), Laporan Audit KAP baru bisa diterima akhir April 2009.
Saat waktunya tiba, untuk segera berangkat ke Medan, tiket sudah di pesan, Hotel di Medan juga sudah di booking, bahkan perpisahan dengan sejawat di Nindya Karya Cawang, khususnya teman-teman di Keuangan pun sudah digelar, meski dengan sekotak nasi, makan siang. Ternyata jadwal keberangkatan pun masih di pending, karena harus menyiapkan data untuk persiapan RUPS laporan keuangan tahunan tahun 2009. Di undur hingga di atas tanggal 19 Mei 2009.
Saya jadi nggak enak hati dengan Pak Djunaedi, yang akan saya ganti nanti. Beliau sudah booking hotel lagi, dan yang pasti , suasana hatinya memang sudah tidak di Medan lagi, tapi sudah beralih ke Jakarta, posisinya nanti pasca saya menggantikannya. Maaf ya pak Djun.....
Yach....semuanya memang sudah diatur oleh Allah. Semoga saja semuanya berjalan dengan ;ancar. Amien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar