Puasa tahun 1431 H ini kulalui dengan penuh irama dan suasana. Mengawali puasa saat harus melakukan cut off di Proyek BTN Batam. Sahur di bangunkan oleh front office hotel Novotel, dengan menu dari hotel ( yang mungkin sekedar menghangatkan sisa makanan tadi malam dari sajian restoran), seperti belum ada persiapan kalau hari itu adalah sahur pertama. Tapi rasanya tetap nyusss juga kok. Mengingat niatan kita memang untuk beribadah. Alhamdulillah.
Buka puasa nya kita tinggal jalan kaki di food street nya Nagoya Hill. Namun ya itu tadi, karena pilihannya adalah makanan cepat saji semua. Pilihan pun akhirnya jatuh kepada sop kaki sapi. Sambil menunggu waktu maghrib, saya, pak Syahrudin dan MAs Samuddin pun memesan Es Teler 77 yang letaknya nggak jauh dari tempat kami duduk.
Waktu buka telah tiba, satu demi satu hidangan mulai kita nikmati. Teh hangat pembuka buka puasa pun meluncur perlahan di kerongkongan. Dilanjutkan dengan Es teller nya, mulai kita cicipi . Namun makanan belum juga datang.....Saat Es Teller sudah nyaris kandas, datanglah Sop kaki sapi yang kami pesan. Saat mengunyah daging kaki sapi , terasa dagingnya terlalu kenyal, atau kurang lama di masak dalam suhu tinggi. Sambil berpikir apa penyebab makanan ini jadi agak keras, tiba-tiba pak Syahruddin nyeletuk, " wah.....ini kaki sapi habis dari kulkas ini. Masaknya kurang lama, makanya kakinya terasa seperti dingin."
-----------------------
Perjalanan Berikutnya adalah Audit atas Proyek Sungai Ular di Medan. Masih Bersama Pak Syahruddin Nawawi. Empat hari di Medan.
Selanjutnya ke Proyek Batang Anai di Padang. Bersama pak Syahruddin Nawawi juga. Dua hari
Dilanjut dengan Rakor Wilayah di Palembang, sekaligus Sertijab Kacab Sumsel dari Suyadi ke Fathoni Heri. Rakor 4 hari di Palembang.
Kembali ke Medan bersama Verzian.
----------------
Tanggal 6 September 2010 kembali ke Jakarta, paginya tanggal 7 September 2010, memulai perjalanan mudik ke Kudus.
Benar-benar Ramadhan yang penuh hikmah. Perjalanan dari satu kota ke kota yang lain selama berhari-hari, Alhamdulillah, kondisi badan selalu fit.
Buka puasa nya kita tinggal jalan kaki di food street nya Nagoya Hill. Namun ya itu tadi, karena pilihannya adalah makanan cepat saji semua. Pilihan pun akhirnya jatuh kepada sop kaki sapi. Sambil menunggu waktu maghrib, saya, pak Syahrudin dan MAs Samuddin pun memesan Es Teler 77 yang letaknya nggak jauh dari tempat kami duduk.
Waktu buka telah tiba, satu demi satu hidangan mulai kita nikmati. Teh hangat pembuka buka puasa pun meluncur perlahan di kerongkongan. Dilanjutkan dengan Es teller nya, mulai kita cicipi . Namun makanan belum juga datang.....Saat Es Teller sudah nyaris kandas, datanglah Sop kaki sapi yang kami pesan. Saat mengunyah daging kaki sapi , terasa dagingnya terlalu kenyal, atau kurang lama di masak dalam suhu tinggi. Sambil berpikir apa penyebab makanan ini jadi agak keras, tiba-tiba pak Syahruddin nyeletuk, " wah.....ini kaki sapi habis dari kulkas ini. Masaknya kurang lama, makanya kakinya terasa seperti dingin."
-----------------------
Perjalanan Berikutnya adalah Audit atas Proyek Sungai Ular di Medan. Masih Bersama Pak Syahruddin Nawawi. Empat hari di Medan.
Selanjutnya ke Proyek Batang Anai di Padang. Bersama pak Syahruddin Nawawi juga. Dua hari
Dilanjut dengan Rakor Wilayah di Palembang, sekaligus Sertijab Kacab Sumsel dari Suyadi ke Fathoni Heri. Rakor 4 hari di Palembang.
Kembali ke Medan bersama Verzian.
----------------
Tanggal 6 September 2010 kembali ke Jakarta, paginya tanggal 7 September 2010, memulai perjalanan mudik ke Kudus.
Benar-benar Ramadhan yang penuh hikmah. Perjalanan dari satu kota ke kota yang lain selama berhari-hari, Alhamdulillah, kondisi badan selalu fit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar