Kematian adalah sebuah kepastian yang akan dijalani oleh semua makhluk. Namun tidak ada satupun yang mengetahui, kapan sebuah kepastian itu akan datang. Saat kepastian ini menjemput Pak Tirta Hidayat, di hari Selasa, 18 Agustus 2009 jam 16.30, tentu kita semua terhenyak, kaget....haru, bercampur jadi satu. Begitu cepat datangnya dikala usia menginjak 49 tahun.
Pak Tirta adalah seorang sahabat, guru, dan atasan yang sangat dekat dengan koleganya. Tercatat tiga kali berturut-turut saya merenda kebersamaan di tiga tempat yang berbeda.
Tahun 1994, saat pertama kali masuk di Nindya Karya, saya membantu beliau di Akuntansi Medan. Namun setahun kemudian saya di mutasi ke Palembang. Tak berapa lama tahun 1997 pak Tirta juga dimutasi ke Palembang. Akhirnya bergabung kembali kami dalam satu tim Keuangan dengan Pak Tirta sebagai sekondannya. Sebagai orang yang baru keluar dari kota asalnya Medan, menuju kota yang baru, tak ayal membuat Beliau sering mampir ke rumah untuk ngobrol bersama keluarga, bahkan juga jalan-jalan seputar Palembang. Jadi dengan keluarganya pun kami cukup akrab. Namun akhir tahun 1997, kami kembali harus berpisah saat saya menjalani mutasi di berbagai tempat.
Hingga pada tahun 2008, saya di tarik ke Pusat untuk menggawangi akuntansi. Meski sebelas tahun tak pernah bersama, namun hubungan kami tetap intens, baik lewat telepon maupun saat jumpa di Jakarta. Tak dinyana, selang sebulan kemudian Pak Tirta juga ditarik ke Jakarta sebagai Kabiro Keuangan. Sebuah kebersamaan yang serba kebetulan, dan juga kebetulan nama kami seperti sebuah kereta gandengan.
Ada sebuah cerita yang menggambarkan keakraban dari sebuah nama, saat kami di medan, ada 3 orang, yang memiliki nama, yang saling berurutan seperti sebuah gandengan kereta, yakni :
1. Tirta Hidayat.
2. Hidayat Wahyudi.
3. Wahyudi Alamsudrajat.
Jika ketiga nama ini digandeng, maka akan menjadi seperti ini :
Tirta Hidayat Wahyudi Alamsudrajat
Kini dua nama di depan dan belakang saya sudah tidak hadir lagi di Nindya Karya.
Innalillahi wa inna ilaihi roojiun. Semua yang milik Allah , akan kembali kepada Nya. Selamat jalan Sahabatku, Guruku, Semoga Allah memberikan balasan yang sesuai dengan Amal Bhaktimu. Amien. Dan .....terima kasih atas bimbingannya selama saya membantumu.
Pak Tirta adalah seorang sahabat, guru, dan atasan yang sangat dekat dengan koleganya. Tercatat tiga kali berturut-turut saya merenda kebersamaan di tiga tempat yang berbeda.
Tahun 1994, saat pertama kali masuk di Nindya Karya, saya membantu beliau di Akuntansi Medan. Namun setahun kemudian saya di mutasi ke Palembang. Tak berapa lama tahun 1997 pak Tirta juga dimutasi ke Palembang. Akhirnya bergabung kembali kami dalam satu tim Keuangan dengan Pak Tirta sebagai sekondannya. Sebagai orang yang baru keluar dari kota asalnya Medan, menuju kota yang baru, tak ayal membuat Beliau sering mampir ke rumah untuk ngobrol bersama keluarga, bahkan juga jalan-jalan seputar Palembang. Jadi dengan keluarganya pun kami cukup akrab. Namun akhir tahun 1997, kami kembali harus berpisah saat saya menjalani mutasi di berbagai tempat.
Hingga pada tahun 2008, saya di tarik ke Pusat untuk menggawangi akuntansi. Meski sebelas tahun tak pernah bersama, namun hubungan kami tetap intens, baik lewat telepon maupun saat jumpa di Jakarta. Tak dinyana, selang sebulan kemudian Pak Tirta juga ditarik ke Jakarta sebagai Kabiro Keuangan. Sebuah kebersamaan yang serba kebetulan, dan juga kebetulan nama kami seperti sebuah kereta gandengan.
Ada sebuah cerita yang menggambarkan keakraban dari sebuah nama, saat kami di medan, ada 3 orang, yang memiliki nama, yang saling berurutan seperti sebuah gandengan kereta, yakni :
1. Tirta Hidayat.
2. Hidayat Wahyudi.
3. Wahyudi Alamsudrajat.
Jika ketiga nama ini digandeng, maka akan menjadi seperti ini :
Tirta Hidayat Wahyudi Alamsudrajat
Kini dua nama di depan dan belakang saya sudah tidak hadir lagi di Nindya Karya.
Innalillahi wa inna ilaihi roojiun. Semua yang milik Allah , akan kembali kepada Nya. Selamat jalan Sahabatku, Guruku, Semoga Allah memberikan balasan yang sesuai dengan Amal Bhaktimu. Amien. Dan .....terima kasih atas bimbingannya selama saya membantumu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar