Sabtu, 26 September 2009, Jam.09.00, mulai meninggalkan Kudus. Jalanan mulai terasa ramai lancar. Sampai di Semarang jam 10.30, mampir di Pandanaran, buat beli oleh-oleh khas Semarang, wingko babad dan Bandeng Presto. Terus menyusuri Pantura, selepas Pasar Jrakah, motor sudah memadati separoh badan jalan. Alhasil mobil tidak bisa dipacu maksimal. Karena harus berhati-hati dan menjaga jarak dengan motor. Hal ini terjadi terus sepanjang jalan Pantura. Jarum jam menunjukkan pukul 12.00 saat kami masuk di daerah Batang. Dan kami istirahat untuk makan dan shalat di Sate H. Subali Batang. Di sini terkenal satenya empuk dan gule kambingnya maknyuuus tenan.
Setelah Ishoma, perjalanan dilanjutkan, dengan rencana mampir di Pekalongan, untuk membeli beberapa lembar baju batik. Mampirlah kami di Gerai Qonita Pekalongan. Setelah memilih bajunya, anak-anak, perjalanan dilanjutkan lagi menuju Tegal, sesuai rencana menginap di Bahari Inn. Perbatasan Tegal dan Brebes. Alhamdulillah, sampai di Bahari Inn, jam 15.00 WIB.
Sabtu, 26 September 2009, jam 08.30, mulai meninggalkan Bahari Inn, menuju Jakarta. Kepadatan kendaraan roda 2 di jalanan makin nampak. Bahkan makin banyak saja rasanya. Iring-iringan ini sendiri sudah memakan setengah badan jalan. Jadi kita harus waspada dengan situasi ini. Mampir di brebes untuk membeli telur asin, buat bekal di jalan dan oleh-oleh, serta air mineral yang mulai menipis buat di perjalanan.
Dalam menyusuri pantura menuju Cirebon ini, terkadang bisa melewati kerumunan motor, untuk memacu laju mobil. Sedikit agak bisa bernafas lega, saat memasuki Tol Kanci-Palimanan. Kendaraan bisa dipacu rata-rata 120 km/jam. Begitu keluar dari Pintu Tol Palimanan dan bertemu kembali dengan rombongan sepeda motor, maka kecepatan kendaraanpun turun lagi ke 50-60 km/jam. Saya sudah memprediksikan ini, untungnya tadi sudah membawa bekal telur asin. Jadi sambil menunggu makan siang di Alamsari Cikopo, selama di perjalanan bisa ngabisin telur asin 3 butir.
Saat anak-anak minta pipis di SPBU sekitar Subang, ternyata ada Counter CFC yang jualan di situ, akhirnya anak-anak makan ayam goreng dan kentang selama dalam perjalanan. Maklum juga sich, udah jam 1 siang. Masih jauh juga dari tempat makan langganan kami. Perjalanan dari Subang menuju Cikopo Cikampek, makin melambat, karena ruas jalan makin padat baik roda 2 dan roda 4. Bahkan truck kontainer pun sudah ada yang melintas. Tak heran bila Polisi pun tampak sibuk mengatur arus lalin, terlebih saat melewati adanya pasar tumpah disepanjang jalur Pantura.
Jam setengah empat sore akhirnya sampai di Restoran Alamsari Cikopo. Istirahat untuk shalat dan makan. Perjalanan dilanjutkan menuju rumah, masuk Tol Cikampek, jalanan nggak begitu padat. Terelbih lagi saat di daerah Karawang Timur, sudah dilebarkan menjadi 3 lajur, otomatis kendaraan bisa agak leluasa bergerak. Akhirnya tepat saat Maghrib, kami sampai di Vila Nusa Indah, dalam keadaan sehat dan selamat tidak kurang satu apapun. Alhamdulillah Terima kasih Ya Allah, atas Semua bimbingan-Mu ini.
Setelah Ishoma, perjalanan dilanjutkan, dengan rencana mampir di Pekalongan, untuk membeli beberapa lembar baju batik. Mampirlah kami di Gerai Qonita Pekalongan. Setelah memilih bajunya, anak-anak, perjalanan dilanjutkan lagi menuju Tegal, sesuai rencana menginap di Bahari Inn. Perbatasan Tegal dan Brebes. Alhamdulillah, sampai di Bahari Inn, jam 15.00 WIB.
Sabtu, 26 September 2009, jam 08.30, mulai meninggalkan Bahari Inn, menuju Jakarta. Kepadatan kendaraan roda 2 di jalanan makin nampak. Bahkan makin banyak saja rasanya. Iring-iringan ini sendiri sudah memakan setengah badan jalan. Jadi kita harus waspada dengan situasi ini. Mampir di brebes untuk membeli telur asin, buat bekal di jalan dan oleh-oleh, serta air mineral yang mulai menipis buat di perjalanan.
Dalam menyusuri pantura menuju Cirebon ini, terkadang bisa melewati kerumunan motor, untuk memacu laju mobil. Sedikit agak bisa bernafas lega, saat memasuki Tol Kanci-Palimanan. Kendaraan bisa dipacu rata-rata 120 km/jam. Begitu keluar dari Pintu Tol Palimanan dan bertemu kembali dengan rombongan sepeda motor, maka kecepatan kendaraanpun turun lagi ke 50-60 km/jam. Saya sudah memprediksikan ini, untungnya tadi sudah membawa bekal telur asin. Jadi sambil menunggu makan siang di Alamsari Cikopo, selama di perjalanan bisa ngabisin telur asin 3 butir.
Saat anak-anak minta pipis di SPBU sekitar Subang, ternyata ada Counter CFC yang jualan di situ, akhirnya anak-anak makan ayam goreng dan kentang selama dalam perjalanan. Maklum juga sich, udah jam 1 siang. Masih jauh juga dari tempat makan langganan kami. Perjalanan dari Subang menuju Cikopo Cikampek, makin melambat, karena ruas jalan makin padat baik roda 2 dan roda 4. Bahkan truck kontainer pun sudah ada yang melintas. Tak heran bila Polisi pun tampak sibuk mengatur arus lalin, terlebih saat melewati adanya pasar tumpah disepanjang jalur Pantura.
Jam setengah empat sore akhirnya sampai di Restoran Alamsari Cikopo. Istirahat untuk shalat dan makan. Perjalanan dilanjutkan menuju rumah, masuk Tol Cikampek, jalanan nggak begitu padat. Terelbih lagi saat di daerah Karawang Timur, sudah dilebarkan menjadi 3 lajur, otomatis kendaraan bisa agak leluasa bergerak. Akhirnya tepat saat Maghrib, kami sampai di Vila Nusa Indah, dalam keadaan sehat dan selamat tidak kurang satu apapun. Alhamdulillah Terima kasih Ya Allah, atas Semua bimbingan-Mu ini.

