Selasa, 06 September 2011

Kembali ke Jakarta dari Kudus, dengan waktu tempuh 23 jam !!!

Macet tak dapat di tolak, makan siangpun tak dapat dikunyah.
Setelah libur lebaran, kami memutuskan untuk kembali ke Jakarta hari Ahad, 4 September 2011. BErangkat dari Kudus sekitar jam 11 an siang, setelah sebelumnya berpamitan, dan makan lentog di Tanjung.
Perjalanan dari Kudus sampai semarang lancar-lancar saja, tidak ada hambatan berarti, meski di perjalanan sudah mulai bertemu dengan truk-truk besar dan gandeng. Sampai di Semarang menyempatkan diri untuk mampir di Jl. Pandanaran, biasalah.........beli oleh-oleh khas Semarang, bandeng presto dan wingko babat. Selanjutnya menuju ke Pasadena Krapyak, rumah mbak Cicik sekalian pamitan, nyuwun pangestu orangtua untuk kembali mengais rezeki di Jakarta.
Setelah shalat dhuhur yang di jama' Ashar di rumah mbak cicik, lanjut perjalanan menuju Tegal, menginap di Hotel Bahari. Tempat kami sekeluarga menginap jika waktu mudik dan balik tiba. Meski Cuma bintang 3, namun kenyamanan dan fasilitas yang di sajikan terbilang bagus. Mobil kita selalu di cuci tiap pagi. Meski makanannya tentu saja tidak selengkap di hotel bintang lima.
Esoknya Senin Jam 8.30 kami mulai melakukan perjalanan kembali ke Jakarta. Mampir di brebes untuk beli telor asin dan minuman botol, berjaga-jaga siapa tahu macet seperti pas mudik lalu. PErjalanan lancar-lancar saja sampai masuk tol Pejagan. Bahkan tidak ada hambatan sama sekali, kecepatan di Tol pejagan pun bisa di pacu hingga 100 km/jam. Melewati tol kanci juga masih sangat lancar, kami pun istirahat sebentar di rest area Kanci Palimanan , untuk buang air kecil.
Sekitar 1 KM selepas rest area kanci, mulailah terjadi kepadatan, cuaca panas terik siang itu menambah kondisi lalin di tengah tol Kanci Palimanan makin terasa pengap. 1 jam, dua jam, tiga jam, ternyata kami belum keluar juga dari tol Palimanan, bahkan rasanya makin menjadi-jadi panasnya. Tak heran bila mulai banyak pengendara yang menepikan mobilnya di pinggir jalan tol, untuk sekedar mendinginkan mesin mobilnya, agar terhindar dari over heated. Terutama mobil tua. Rasanya menghidupkan AC juga tak berasa dingin. Oleh karenanya terkadang AC saya matikan dan berganti membuka jendela mobil, merasakan sapaan angin yang berembus pasa, diatas jalan tol.
Setelah berpanas-panas ria dan berpeluh di tengah teriknya panas kota Cirebon di Tol Kanci, akhirnya bisa keluar juga dari Gerbang Palimanan, menuju pantura. Permasalahan tidak hanya sampai di sini. Anak-anak yang sudah menahan pipis sejak di tol pun agak kesulitan mampir di SPBU, karena selepas palimanan ternyata banyak pengendara yang mempunyai maksud yang sama. Akhirnya bisa di tebak, mobil yang mampir di SPBU pun menjadi menumpuk di situ dan meluber hingga jalanan, yang pada akhirnya menjadi kontributor kemacetan di Pantura Indramayu. Sudah menunjukkan pukul 14.00 siang, namun perut belum sempat terisi nasi. Sesaat mata tertuju pada penjual mie gelas yang ada di pelataran SPBU. Sekali lagi, tak ada rotan akar pun jadi. Daripada nanti kelapran si perjalanan, mending makan mie gelas saja dulu, sambil menunggu seduhan mie, kendaraan pun saya isi penuh bensin, meski di dashboard masih ada separuh tangki.
Padat merayap masih menghiasi jalur pantura indramayu ini, hasrat untuk mencari rumah makan pun belum tersalurkan, ada pun itu selalu dalam keadaan penuh kendaraan, jadi susah cari parkir. Ada juga rumah makan yang sepi tapi lokasinya di kanan jalan, padahal hampir setiap belokan ditutup oleh polantas. Daripada nanti malah mutar jauh, ya sudahlah.....semoga mie gelas ini bisa tahan sampai sore.
Rasanya kepadatan lalin ini tidak terurai dengan baik di Pantura, menjelang pukul 17.00 pun masih antrian yang cukup panjang di indramayu. Akhirnya kami kembali istirahat di Sebuah masjid di Masjid Jami' Nurul Yaqin perbatasan Cirebon dan Indramayu. Setelah shalat Jama' ta'khir Dhuhur dan Ashar. Anak-anak kembali menyantap bakso, lumayan buat ganjal perut.
Perjalanan kembali di lanjutkan, saya agak terkejut, demi mnyaksikan angka yang tertera di GPS, bahwa waktu yang harus kami tempuh lagi untuk bisa mencapai rumah adalah sekitar 7 jam lagi, itu berarti kami akan sampai di rumah sekitar jam 1 pagi. Waduuuuuh....sudah kebayang bagaimana capeknya ini. Tapi ya.....inilah kondisi yang saat itu kita hadapi, lupakan capek, perjalanan kita lanjutkan........tancap teruuuuuuussss.
Syukurnya si kecil fira tidak rewel sepanjang perjalanan, dia bisa main psp dan DS nya. Malam pun menjelang ditengah kepadatan lalin pantura. Makan malampun seolah jadi barang istimewa di tengah kepadatan ini. Sudah pukul 8 malam, namun belum ada rumah makan yang bisa kami singgahi, kondisi fisik pun mulai menurun, tapi dalam hati saya berusaha menyemangati diri sendiri. Agar bisa bertahan hingga finis. Hingga pukul 9 malam masih belum ketemu rumah makan, eeeee.......begitu ada rumah makan dan kami mampir, ternyata sudah habis semua menunya. Ya sudah.....kami mampir numpang untuk shalat Maghrib di Jama' ta'khir dengan Isya'. Lanjut lagi perjalanan, ada rumah makan lagi, dicoba untuk mampir, dan..................alhamdulillah, ternyata masih panas dan baru dikeluarkan oleh pemiliknya , dengan menu cumi dan lele goreng. Bersemangat sekali kami makan malam, Naufal sampai habis 4 ekor ikan lele goreng.
Selesai makan, perjalanan di lanjut lagi dengan kondisi badan yang lebih bugar. Lalin sudah mulai rame lancar. Kecepatan kendaraan pun bisa dipacu dengan agak cepat. Memasuki Tol Cikampek ternyata lalin tidak begitu lengang. Masih rame juga, cenderung padat. Yang agak mengejutkan di rest area cikampek, ternyata sangat padat sekali pengunjungnya, ada yang tertidur di dalam mobil, bus, truk, hingga meluber di pinggiran tol. Makanya lalin agak tersendat. Akhirnya kami sampai di rumah tepat pukul 02.15. Dengan kantuk yang super. Setelah ganti baju dan membersihkan diri, saya pun langsung menuju peraduan, untuk kembali berangkat ke kantor paginya jam 07.00, karena jadi panitia halal bil halal di kantor. 23 Jam perjalanan yang penuh liku dan pesona. Semoga tahun depan tidak terulang lagi terkena kemacetan yang menyesakkan ini.


Tidak ada komentar: